… hidup di jaman penuh keberlimpahan, sepertinya hanyalah perayaan dari festival satu ke festival yang lain. – a random thought

Bibir Sungai Trent, Nottingham
Lagi, ini adalah cerita tentang festival. Yah begitulah, hidup orang-orang di negeri yang makmur penuh keberlimpahan secara ekonomi seperti di Inggris ini, seolah hidup adalah rangkaian festival yang patut untuk dirayakan. Kabarnya, standar budaya hidup orang disini adalah haruslah seimbang antara mencari penghidupan dan merayakan kehidupan. Life is for living, begitu katanya.

Salah satu bentuk olah raga air di sungai Trent Nottingham
Festival kali ini namanya adalah festival pinggir sungai, The River-side Festival, agenda tahunan setiap musim panas yang diadakan di pinggir sungai Trent, sungai yang membelah kota Nottingham, selama tiga hari tiga malam.
Kalau di negara-negara yang masih terbelakang dan berkembang sungai tak ubahnya sebagai tempat sampah yang sering menimbulkan berbagai masalah kota, banjir misalnya; di negara-negara Eropa pada umumnya, sungai adalah tempat yang sangat menyenangkan. Sebagai jalur transportasi air, tempat wisata, tempat berbagai olah raga air, tempat pelestarian berbagai jenis satwa, atau sekedar tempat berkumpulnya warga kota seperti festival pinggir sungai di Nottingham ini.

Lomba Balapan Perahu Naga
Aku sendiri paling jatuh cinta dengan keteduhan dan ketenangan yang ditawarkan oleh sungai. Jalan-jalan atau bersepeda di pinggir sungai, lalu duduk di bangku yang menghadap langsung sungai yang airnya jernih itu, sambil membaca buku. Dengan latar kiri, kanan, dan belakang berupa hamparan rumput sungai yang menghijau rapi, dan suara bebek, angsa, dan burung camar, serta belaian angin sungai yang berhembus sepoi-sepoi. Argh, rasanya seperti nuansa surga yang bocor sejenak di bumi.

Salah satu wahana permainan yang cukup ekstrim
Saat festival pinggir sungai itu, orang-orang menyemut memadati bibir sungai. Ada kompetisi balap perahu naga yang diikuti ratusan tim. Orang-orang bersorak sorai menyemangati tim jagoanya masing-masing. Tetapi, banyak juga yang sekedar duduk-duduk sambil berjemur di pinggir sungai.

Mesin Pemutar Alat Musik Klasik
Di sepanjang pinggiran sungai itu juga ada beberapa pertunjukan, mulai dari pertunjukan berbagai jenis musik, hingga aksi akrobatik. Berderet-deret food stall yang menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman pun juga ada. Tak ketinggalan, berbagai jenis wahana permainan fun fair, mulai dari komidi putar hingga wahana permainan super ekstrim buat yang suka memacu adrenalin.

Di antara kerumunan Orang-orang
Yang paling aku suka adalah suasana klasik Inggris tempoe doeloe ada disini. Ada seperangkat sistem alat musik jadoel otomatis bentuknya seperti kereta api kuno yang memainkan alunan musik klasik itu. Saya jadi ingat suasana Christmast Market di kota Lincoln yang aku datangi tahun 2012 lalu. Berada di tengah-tengah kerumunan orang-orang Bristish seperti ini, membuat aku merasa sedikit blended menyatu menjadi bagian tak terpisahkan dari mereka. Tidak merasa teralienasi, sebagai orang asing yang numpang hidup sebentar di negeri orang seperti biasanya.

Jajanan pasar tradisional ala orang Inggris
Di malam hari, saat hari sudah gelap, ada pesta kembang api memeriahkan suasana malam yang hangat, dan tentu saja pesta minuman berakohol hingga larut malam. Begitulah cara mereka merayakan kehidupan. Atau bisa jadi, cara mereka melupakan sejenak segala permasalahan kehidupan.