Urip iku ora gampang, nanging ojo tok gawe Angel -Anonym

Dari Group WA
Teman sebelahku, baru saja ketemu ndoro dosen nya. Kembali duduk beberapa centi meter di sebelah kiriku tanpa sepatah kata. Dahinya mengernyit. Sesekali kepalanya dipegangi, terlihat sedang berfikir keras, sangat-sangat keras sekali.
Dihadapanya, secarik kertas putih penuh coret-coretan, dan rumus-rumus matematika yang kelihatanya sangat pelik dan rumit itu. Pada monitor di depanya nampak program Maple dan Eclipse, untuk menulis rumus dan menulis code program.
Beberapa jenak kemudian, sang teman beranjak dari duduknya, masih tanpa sepatah kata. Di kepalanya seolah terdapat beban berat, berat sekali. Dia berjalan ke arah pintu, sesampai di daun pintu berjalan balik kembali ke mejanya.Sesampainya di dekat mejanya yang berantakan itu, dia berjalan berputar kembali ke arah pintu. Begitu seterusnya berulang-ulang, entah berapa kali putaran. Yang jelas lebih dari tujuh putaran. Sebelum akhirnya duduk kembali di kursi sebelah ku itu, masih tanpa sepatah kata. Ku hanya meliriknya sejenak, juga senyap tanpa kata.
Beberapa jam kemudian, aku barusan kembali dari ruang ndoro dosen ku. Dengan pikiran kacau, kacau sekali. Campuran pusing, pening, dan keputusasaan yang coba ditahan-tahan sekuat asa. Ku hempaskan kertas beberapa lembar penuh dengan coretan-coretan bolpoin merah itu, di meja ku. Huhh….
Seorang Mahasiwa dari negerinya Firaun, yang lebih yunior dari kami, seperti biasa tiba-tiba muncul tak diundang di mulut pintu. Tertawa penuh riang, lalu mendekat ke arah kami. Tertawa itu tak lebih dari tertawa ledekan menurutku.
have you finished? you are getting more and more senior in this school. Hihihihi
Pertanyaan itu selalu diulang-ulang lagi, entah sudah berapa ribu kali. Padahal kami sudah pernah menghardik nya, untuk jangan menanyakan pertanyaan itu lagi, lagi, dan lagi. Apalah artinya sebuah tanya, jika kau sudah menyimpan jawabanya. Pertanyaan mu itu sama menusuknya dengan pertanyaan “kapan menikah?” kepada seorang jomblo senior yang belum jua ketemu jodohnya. Atau “kapan neh punya momongan?” kepada pasangan yang sudah lebih sedasawarsa menikah, tapi belum jua dapat momongan.
Tertawanya, semakin pecah ketika kedua matanya menatap tumpukan kertas penuh oret-oretan merah di meja ku itu.
hhahahah, is it comments for you?
Dalam hati aku menghardik: ” anc******k, ndas MU pecah!” Oh Men, aku bisa membedakan antara perhatian yang tulus dan ledekan mu itu.
Kepala ku rasanya masih keram, tak mau diajak mikir lagi. Kubuka-buka foto di Handphone, kutemukan gambar di atas. Gambar yang dikirim oleh salah satu teman di salah satu group Whatsapp.
Buat ku, tulisan pada gambar di atas terbaca: “PhD iku ora gampang, nanging ojo tok gawe angel -PhD itu tidak mudah, tetapi jangan kau bikin susah“. Terus, mendengarkan lagu kebangsaan, hingga perlahan otak mau diajak mikir kembali.
Oh, betapa pahit, getir , dan melelahkanya titian takdir perjuangan ini, kawan !
Tuhan, karuniakan kepadaku kesabaran, keikhlasan, kesyukuran dan semangat yang berlipat-lipat, dan bertumpuk-tumpuk, jauhkan dari hal yang paling aku takuti : Menyerah, Putus Asa, dan menjadi pecundang !
Amin kang, semoga phd nya cepet selesai. Dan kembali lagi ke tanah air dengan selamat :D.
Ammiin2… nuwun doanya.
Amien, cak…
Yen aku ngikuti artikel nang blog-e sampeyan, koyone ancen gak gampang yo nglakoni S3. Nang negeri asing pisan. Mugo2 bar iki oleh ilham yang tidak disangka-sangka sing nggarai dalan moro ketok ombo & padang sebagaimana Tuhan melapangkan jalannya Musa A. S. saat menyeberangi Laut Merah 😀
Allahumma Ammiin. Wah do’a nya keren mas :D. semoga diijabahi, good luck juga buat sampean.
Semangat kang! Ayo cepet lulus n kembali ke Indonesia!
hehe, insya Allah. nuwun Mas 🙂
Don’t mind him. Keep moving your own Cak…
sure pak, thanks a lot
Waah.. Semangat Cak. Bisa jadi itu cara dia memberi perhatian Pak. Walau kalau denger lngsg rasanya pengen naboook! 😀
hehe nuwun mas Ario. Hehe heran saja, ada orang kayak gitu disini 😀
😀kebayang kok gimana rasanya, sdh hasil mikir di-reject, eh-lha kok ditambahi ada yg manas2i…tp gpp mas, anggap itu buat pemicu utk segera merampungkan – menyelesaikan – melangkahkan step terakhir yg sdh ngintip2 itu, mas…💪🏃👍
hehe, mengamini doa njenengan sepenuh hati mbak 🙂
Untuk sukses itu memang perjuangan kak, jangan sampai menyerah kalau ingin mencapainya. tetep semangat kak.