… Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. –Imam Syafii
Kawan, salah satu hal yang memberatkan kita ketika kita memutuskan merantau untuk belajar ke luar negeri adalah meninggalkan keluarga, kerabat,dan sahabat-sahabat dekat kita di tanah air. Berat memang jauh dari orang-orang yang biasanya dekat dan mendukung kita. Secanggih apapun teknologi telematika saat ini, tidak dan tidak akan pernah mampu menggantikan kehadiran orang-orang tersebut. Gaya hidup orang di luar negeri yang cenderung lebih individualis, sering kali membuat kita tak mampu membendung rasa home sick selama kita belajar berada di negeri perantauan.
Tetapi, benar sekali syair nasihat Imam Syafii diatas, bahwa kita akan mendapat pengganti kerabat dan kawan. Begitu benar apa yang kami rasakan ketika di negeri rantau ini. Di Nottingham ini, meski awalnya kami belum kenal siapa-siapa, tapi alhamdulilah, tak perlu waktu lama, kami menemukan para pengganti kerabat dan sahabat itu. Kami benar-benar merasakan kehadiran keluarga baru itu disini.

HBD Ilyas Dengan Tante Wahyu,Tante Yuli, Pak De Peni, Mbak Yumna dan Mbak Izza. Terima Kasih Surprise nya 🙂
Saking besarnya rasa kekeluargaan itu, bulan ini saja ulang tahun anak lanang ku, sampai ‘dirayakan’ 3 kali. Pertama, dengan Ayah dan Bunda nya sendiri. Satu hari berikutnya, datang kejutan dari Tante Wahyu, Tante Yuli, Pak De Peni,Mbak Yumna,dan Mbak Izza. Bawa kejutan kue ulang tahun dan hadiah. Bertumpah ruahlah kebahagiaan anak lanang ku itu.
Beberapa hari kemudian, datang lagi kejutan dari Tante-tante dan Om-Om yang lain. Kali ini giliran kejutan dari Tante Retty, Raras, Puput, Shanti dan Om Suhendri, Ridwan, Ifan. Kasih kejutan dengan kue ulang tahun, coklat, dan hadiah. Berlipat-lipat lagi tumpah ruah kebahagiaan anak lanang ku itu. Beruntung sekali memiliki orang-orang yang baru kita kenal, tetapi sudah terasa seperti saudara sendiri. Merekalah tempat kita berbagi rasa, pendukung tulus kita di tanah perantauan.
Saya percaya bahwa orang-orang Indonesia yang di luar negeri adalah orang-orang Indonesia yang terbaik dari segi intelektual maupun kepribadian. Asal kita tidak menutup diri dari pergaulan, insha Allah sampean tidak akan merasa kesepian. Kebersamaan dan keakraban itu insha Allah tak akan tergantikan. Buat teman-teman yang masih merasa berat meninggalkan kerabat dan sahabat, percayalah kalian akan mendapatkan penggantinya disini.
Spesial untuk kali ini, sincerely saya sekeluarga mengucapkan matur nuwun sanget pada Tante Wahyu,Tante Yuli, Pak De Peni, Mbak Yumna dan Mbak Izza, Tante Retty, Raras, Puput, Shanti dan Om Suhendri, Ridwan, Ifan atas kejutan dan doa-doanya. Jazakallah Khoiral Jaza’. Thanks juga buat Tante Ocha, buat kado nya. Gusti Allah sing mbales, semoga rasa kekeluargaan ini tetap ada sampai nanti kita kmbali lagi ke tanah air.
tahniah young boy Ilyas, menjadi penyejuk mata orang tua hendaknya. Itu digambar, Hendri dan Ridwan kah? Salam buat mereka Cak. Mereka mendahului sampeyan untuk berkunjung ke Belfast 🙂
Matur nuwun pak Iswadi. Iya betul suhendri sama Ridwan pak, iya kemaren juga cerita kalau pak Iswadi titip salam buat saya. Salam nya sudah diterima :). Kapan ya, saya bisa ke Belfast. Insha Allah, mudah2an sblm Pak Iswadi pulang kampung.
Ammiin.
Duh, jadi kepikiran untuk merantau lebih jauh, padahal dari Nganjuk ke Tangerang sudah jauh, tapi lingkungan baru selalu menjanjikan keluarga baru dan kebahagiaan baru.
dan selamat ulang tahun buat Ilyas, Semoga segala angkara dan keburukan menyingkir darinya,, jadikan ia generasi yang terjaga wahai Gusti _/\_
^_^
Betul mas Anto, ayo merantau lebih jauh lagi, hehe… matur nuwun do’anya.
Nyuwun doanya pak, semoga bisa ikut ‘nyangkut’ di kampungnya Robin Hood ^__^
hbd yo le, mugo tambah pinter koyo bapak e . sehat walafiat lahir dan batin terus aamiin
Ammiin.. tapi ojo koyok bapake to lek, sing luweh pinter sekelas Habibi ngunu lo, hehehe….