… kehilangan catatan-catatan penting itu rasanya seperti kehilangan separuh nafas hidup, menyesal nian tiada arti hati ini. tapi apalah arti menyesal, jika semuanya telah terjadi. Terkadang kita baru belajar sesuatu, setelah mengalami sebuah penyesalan. Terima kasih diary.com , kau ajari aku tentang “back up” and “recovery”.
di awal tahun 2013, saya punya satu janji sederhana pada diri sendiri, yaitu menulis buku harian. haha… hari sudah seperti kayak gini masih mengenal buku harian? Jujur, saya belum pernah nulis yang namanya buku harian layaknya remaja-remaja putri tempo dulu. Hanya saja kesadaran dokumentasi diri yang baik, dan keinginan untuk belajar menulis membuat saya berfikir ulang tentang sebuah buku harian. Akhirnya, belanja hari pertama adalah sebuh buku diary sangat sederhana seharga 1 pound.
Ternyata, setelah sebuah buku harian ada di tangan, saya seperti biasa berubah pikiran. Daripada nulis di kertas, kenapa ndak nulis blog saja ya. Kan ntar tulisanya dapat dengan mudah digandakan, di copy paste :D. Akhirnya, hasil penelusuran dari tante Google merekomendasikan Diary.com. Tampilanya sederhana, tapi elegant. Sejak 1 Januari 2013, saya selalu menulis apa yang saya alami, apa yang saya rasakan, pelajaran berharga apa saja yang saya dapatkan. Satu hari, satu catatan yang harus berbahasa inggris, satu foto yang saya potret hari itu juga. Layaknya buku harian, isinya sangat-sangat privasi. Saya tulis hal-hal yang hanya boleh saya sendiri dan Tuhan yang boleh tahu. Dan diary.com menjamin kerahasian itu. Saya akan banyak belajar dari catatan itu suatu saat nanti. yang akan mengingatkan saya bahwa saya pernah menangis, saya pernah bersedih, saya pernah dapat masalah besar, saya pun pernah tertawa haha hihi. Mengingatkan saya bahwa saya pernah merasakan saat-saat penuh semangat, dan juga saat-saat saya hampir diujung keputus asaan.
Betapa sedihnya hari ini, ketika saya akan menuliskan pelajaran berharga hari ini. Ternyata Oh ternyata Diary.com, gulung tikar. Dan tak satupun catatan dan foto2 itu yang terselamatkan. Duh Gusti….. akankah waktu yang kuluangkan untuk menulis catatan itu menuap sia-sia. Menyesal oh menyesal …… Catatan boleh hilang, tetapi semua kenangan itu akan abadi dalam hati.
Oh betapa bodohnya saya, kenapa tidak menggunakan wordpress saja. Toh disini bisa di setting privasinya, dan menyediakan fasilitas backup dan recovery juga?
huwaduh, iya juga kang, di wordpress ada settingan biar nggak keindeks google dan search engine lainnya.. haha.. kelupaan yah…
aku juga punya blog pribadi yg hanya aku dan Tuhan yg tahu. di blogspot, terindeks google, tapi aku gak menuliskan namaku di sana, tapi mungkin menuliskan nama orang lain. haha
hehe.. alhamdulilah ndop. Diary.com is back 😀
pakai yang konvensional aja bro..lebih private dan lebih kerasa goresan tintanya